Kamis, 20 Maret 2014

Review The Screaming Staircase by Jonathan Stroud

Judul : The Screaming Staircase ( Undakan Menjerit )
Seri : Lockwood & Co. (Seri ke satu)
Karangan  :Jonathan Stroud
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978-602-03-0136-5
Jumlah Halaman : 424 Halaman

Sinopsis

Setelah gelap, bunyikan lonceng dan tunggu di luar garis besi.

Selama lima puluh tahun lebih, wabah hantu menyerang Inggris. Lucy Carlyle, penyelidik paranormal yang masih muda, menginginkan karier cemerlang. Namun, kenyataannya ia bergabung dengan agensi pembasmi hantu paling kecil, paling kumuh di London, dipimpin Anthony Lockwood yang karismatis.

Ketika salah satu kasus mereka berakhir dengan kekacauan fatal, Lockwood & Co. memiliki peluang untuk memperbaiki keadaan. Sayangnya, itu berarti mereka harus menginap di rumah paling berhantu di Inggris.


Review

 Huaaa balik lagi deh sama review horror :D ( tuh kan gak kapok lagi -,- )

Bingung mau mulai dari mana ._.

Pertama kali liat cover ini sih di twitter (gak terlalu merhatiin ) yah saya kira itu tuh cover buat buku kumpulan cerita horror klasik (taulah maksud saya buku apa)
Nah saya tau nya ini novel sih gara-gara waktu itu searching novel horror dan nemu nih buku...

Hihihi.. liat cover depan nya pasti tahulah halaman selanjut nya ada apaan. Daripada cover ini sih saya lebih suka cover aslinya.
Okelah mulai ke review sebenernya

Sudah 50 tahun Inggris di landa oleh wabah hantu. Memang kalau hanya menampaki saja sih gak terlalu bermasalah, cuman bedanya disini hantu-hantu yang ada memiliki bermacam-macam jenis dengan berbagai macam kekuatan dari yang biasa sampai bisa membuat orang mati. Untuk menangani masalah ini mereka membuat sekelompok orang sensitif ( Kayak Indigo mungkin?) yang dapat merasakan sang Pengunjung (Sebutan di novel untuk para hantu) , mereka bekerja kayak agen lapang aja, dan di Inggris sudah banyak perusahan-perusahan pengusir hantu. Dan entah kenapa bisanya yang bekerja sebagai agen adalah para anak-anak muda yang masih sensitif, karena jika sudah tua kemampuan mereka berkurang berangsur-angsur.

Lucy Carlyle seorang agen dengan bakat pendegaran yang peka pindah ke London karena pengusiran hantu yang berakhir buruk di masa lalu nya, ia datang ke London dengan harapan bisa gabung dengan agensi yang mapan dan terkenal tapi pada akhirnya ia harus bergabung di Lockwood & Co. Agensi paling kecil dan paling kumuh.

Lockwood & Co. beranggotakan dua orang yaitu sang pemimpin Anthony Lockwood, dan George Cubbins. Lockwood memiliki sifat yang menggebu-gebu, dan ceroboh. Matanya yang dapat melihat pendar kematian sangat sensitif dan harus membawa kaca mata hitam agar tidak silau. Sedangkan sang pemuda gendut, George Cubbins lebih bersikap kalem dengan mulut nya yang menyebalkan sangat gemar melakukan riset sebelum melakukan misi. Sayang nya kemampuan ini diabaikan oleh Lockwood dan Lucy pada suatu misi yang membuat misi itu gagal total.

Untuk memperbaiki keadaan, satu-satunya jalan mereka adalah menerima tawaran Sir John Fairfax untuk membersihkan segala Pengunjung di tempat nya yang disebut-sebut sebagai rumah paling berhantu di Inggris.

 Cerita nya sendiri sih ngingetin saya sama game yang dulu saya mainin, latar tempat nya hampir sama dan yang saya kagetin XD (lebay) cara instan mereka menghadapi hantu itu sama. Dengan menabur garam... bedanya dengan novel ini, di game itu para penduduk semua percaya pada hantu tapi sang pemimpin kota tidak dan ada beberapa penduduk yang berusaha membodohi para turis dengan cara membuat poltergeist di kamar tempat mereka menginap.

Yah kalau menurut saya sih novel ini bagus banget :D cara penulisan nya juga enak dibaca. Horror dengan sedikit twist detektif oh pokoknya keren deh!!
  
Dan satu lagi, entah ini termasuk curhat? sombong? bangga? cuekin aja kalau mau ._. gapapa kok.
Entah kenapa kok saya gak ketakutan ya? saya baca review lain mengatakan ni buku serem, cuman saya gak tau apa yang serem, saya menyenangi novel ini karena misteri dan detektif merupakan salah satu genre favorit saya selain fantasi. Ini saya gak ketakutan apa gara-gara hantu yang digambarkan disini berjenis kan hantu barat (emg ada jenis apa aja fir?), apa karena saya lebih takut hantu Asia? tapi kalau emang begitu saya tetep aja ketakutan pas baca Exorcist TT.TT atau gara-gara saya gak baca serius? saya baca serius kok teman-teman *hiks . Ada usul lain? 
 Oh ya satu lagi... saya jadi pengen baca Seri  Bartimaeus bagus gak sih?

Untuk seluruhnya saya kasih 5 bintang deh buat ni novel.
Sekian review kali ini... 

Minggu, 09 Maret 2014

Review Yamishibai EDIT [ S1 & S2 ]

Judul : Yami Shibai
Rating : 15+
Genre : Horror, Supernatural, Folklore, Short Stories
Format : TV
Director : Tomoya Takashima
SD Character Design : Chihiro Sai
Planning : Norio Yamakawa, Takuya Iwasaki
Theme Song : Kaifu Emaki-Hatsune Miku [ED]
Producer : Naoko Kunisada, Nobuyuki Hosoya
Animation Production : ILCA
Vintage : July 2013
Number of Episodes : 12
Broadcaster :  AT-X, TV Tokyo


Whoa liat awal nya aja udah surem...

Kenapa gitu ya si pencerita yang bawa sepeda itu harus bersuara kayak kakek-kakek dan memakai topeng tersenyum (ngeri sumpah). Buat nambahin efek serem atau gimana kali ya?

Yamishibai, yah baca judul nya juga tau Yami kegelapan.
Yamishibai atau Teater Kegelapan tidak seperti anime pada umumnya, Yamishibai menggunakan Kamishibai untuk menampilkan cerita nya. Yah Kamishibai itu kalau di Indonesia itu kayak wayang gitu deh, terlihat dari animasi nya yang kakuk dan enggak banget.

Liat, kakuk kan?

Tapi justru kata saya inilah keunggulan dari Yamishibai, biasanya kan kalau animasi bertemakan horror2 yang ada setan nya buka nya bikin takut malah bikin ketawa ngeliat setan nya itu. Mungkin karena itu Yamishibai menggunakan Kamishibai untuk menyampaikan cerita, pertama para pembuat lebih memfokuskan pada keseraman cerita dibanding muka bulukan si setan nya, kedua efek kertas nya itu kan kakuk, karena kakuk nya itu lah serem nya (menurut saya)


Mukanya absurd abis...

Liat, tuh nenek kayak setan yang suka duduk di pojok mobil trus tiba-tiba muncul di spion tengah :v. Tapi beneran deh, nih nenek saya pertama kali kira beneran setan, ternyata dia inosen toh, ato mungkin protagonis ya? (gelagat mau nge-spoiler)

Episode nya sendiri masing-masing terdiri dari 5-6 menit dengan cerita berbeda di tiap episode.
Episode pertama menceritakan tentang seorang laki-laki yang baru saja pindah apartemen, ia menemukan bahwa di atap rumahnya terdapat kartu jimat dan menyadari ada seseorang yang memerhatikan nya dari jauh, yaudah da budak bangor tea, dia cabut lah tuh jimat. Besoknya sepulang dari kerja ia menyadari bahwa jimat nya ada kembali, begitu dia mau ngambil tuh jimat, tuh nenek absurd muncul, mungkin gara-gara laki-laki ngira kalau nenek absurd adalah penguntit atau fans fanatik atau apalah yang jelas tuh nenek ditangkep polisi. Oke kembali ke rumah, ia mendapati bahwa rumah nya sekarang di penuhi oleh jimat-jimat, begitu dicabutin dia ngeliat keatas.. ya taulah apa yang terjadi.

Episode pertama ga serem? tonton episode berikutnya gan :v udah mah setan nya lebih geulis-geulis jeung karasep, cerita nya juga makin mantep. High Five lah pokok nya! (heh?)

Dan satu lagi ED nya yang dinyanyiin sama Miku, gak usah tau artinya juga ni lagu udah surem. Beda dengan Kagome yang surem melambai dengan opening kayak suara gamelan dan arti lirik nya yang gak cocok dibaca anak-anak (apaan tuh) Kaifu Emaki surem cuman lagu nya itu ritme nya cepet. Kayak nya cocok buat jadi soundtrack setan lagi loncat-loncat di kuil sambil senyum bengis kayak setan di Fuan no Tane Plus mantep kali ya? (huss). Atau mungkin putri yang lagi muter-muter sambil senyum kayak Kurumi di Date A Live.

Efek menonton Yamishibai sih sebenernya gak sepanjang efek waktu saya kelar baca Fuan no Tane karena muka setan2 nya yang seganteng Usui Takumi dan Sebastian Michaelis (Ditampari sama FC mereka). Tapi tetep aja ini tontonan nekat buat seorang penakut seperti saya, apalagi buat orang yang suka kagetan jangan tonton bisi jantungan :v.

Ya dengan memanfaatkan sound efek nya, saya bawa nih tontonan ke teman-teman dan sukses. Teman-teman cowok saya teriak kayak cewek. (Lebay, tapi bener lho)


Sekian lama saya menunggu.. akhirnya season dua dari anime ini muncul juga..

Tak jauh berbeda dari season sebelumnya, Yamishibai tetap mengangkat cerita-cerita rakyat Jepang dengan gaya kamishibainya yang khas. Yang berbeda hanyalah pembukaan dari sang pencerita dan endingnya.

Menurut saya, season kedua dari anime ini sangat datar dan tidak ada seram-seramnya seperti di season pertama, yah walaupun ada satu episode yang lumayan tapi tetap saja datar dan tidak seseru season pertamanya. Cerita-cerita di season kedua cenderung aneh tapi tidak disturbing, bahkan ada beberapa episode yang saya tidak mengerti jalan ceritanya.



Walaupun episode-episodenya datar. Endingnya saya sangat suka, lebih seram dan membuat penasaran sampai gatal, lagunya pun  cenderung ceria menambah kesan misterius.

Nananananana :3

Nyaris sekali ini namanya... Mukanya bikin penasaran :)

Sekian ocehan saya kali ini :3

Sabtu, 08 Maret 2014

Review The House of Hades by Rick Riordan


Judul : The House of Hades (Seri The Heroes of Olympus #4)
Karangan : Rick Riordan
Penerbit : Noura Books (Mizan Fantasi)
ISBN : 978-602-1606-84-1
Jumlah Halaman : 640 halaman

Sinopsis

Semua pilihan mengandung risiko
Kau boleh percaya... atau mengabaikan nya
Tapi, ingat, apa tujuanmu?

Setelah terjatuh ke Dunia Bawah, Percy dan Annabeth disiksa oleh rasa lapar dan dahaga serta suara tangisan tak terperi yang membuat pikiran mereka kacau. Tak hanya itu, para monster yang telah mereka bunuh pun bermunculan, bermaksud membalas dendam. Sementara di langit, kru Argo II mati-matian mempertahankan kapal dari serangan para putra Gaea, kura-kura raksasa, dan seorang dewa berkaki busuk.

Di tengah petualangan menantang itu, kecerdasan dan jiwa kepemimpinan mereka ditantang. Pilihan harus diambil, keputusan besar harus dibuat, sedangkan kematian menghantui dan masa depan dunia menjadi taruhan. Akankah mereka membuat keputusan dan memilih jalan yang tepat?

Review

Oke mungkin tulisan saya yang satu ini bakal ada beberapa spoiler tapi spoiler2 besar gak akan dimunculin. Dan saya anjurkan (bagi yang belum :v untuk baca buku sebelum nya yaitu The Lost Hero, The Son of Neptune, dan The Mark of Athena)

Satu tahun lebih saya sudah nunggu buat ni buku, akhirnya bisa baca juga ^_^ walaupun terlambat satu minggu saat ni buku muncul di tokbuk. Dan gak sia-sia saya nunggu selama itu karena ni buku satu keren banget!

Tak seperti buku sebelumnya yang memakai sudut pandang untuk salah satu demigod, kali ini Om Rick memakai ke tujuh sudut pandang para demigod yaitu Percy, Annabeth, Hazel, Leo, Frank, Jason, dan Piper. Dan tentu saja di buku ini sudut pandang yang lebih di tonjolkan adalah sudut pandang dari Percy dan Annabeth yang sebelumnya terjatuh ke dalam Tartarus, serta sudut pandang Hazel. Kok Hazel? Ya iyalah sekarang kan judul nya Gerha Hades, nah sedangkan bapaknya Hazel kan Pluto yang merupakan aspek Romawi dari Hades ato setidaknya ini cuman pendapat saya.

Perkiraan saya yang keliru adalah saya memperkirakan sudut pandang untuk Percy dan Annabeth akan terasa membosan kan walaupun mereka berada di Tartarus, alasan nya adalah entah kenapa saat saya baca sudut pandang Annabeth di buku ketiga bagian ia mencari Athena Parthenos itu bener deh entah kenapa saya males banget baca nya sampe tersendat dua minggu cuman karena males baca doang. Saya salah, ternyata sudut pandang mereka justru lebih asik dibaca dibanding sudut pandang lain nya, karena setiap akhir dari sudut pandang mereka itu selalu ada aja masalah yang mereka hadapi (ya bukan cuma mereka aja, tapi demigod lain juga cuman sudut pandang mereka masalah nya lebih gawat) dan begitu buka halaman selanjutnya ternyata sudah berganti sudut pandang demigod lain.

Cerita diawali oleh sudut pandang Hazel, disini menceritakan Argo II yang diserang dengan batu raksasa oleh para dewa gunung. Ya tentu saja para awak kapal kesal dan kewalahan menghadapi mereka, terutama Leo yang harus memperbaiki kapal terus karena kapal mereka semenjak berada di Roma selalu terkena serangan baik dari anak buah Gaea atau anak Gaea sendiri. Perjalanan mereka ke Gerha Hades untuk menyelamatkan Percy dan Annabeth dan menyegel pintu ajal yang terbuka membuat para monster berenkarnasi dengan cepat, menjadi tersendat berhari-hari.

Semua masalah yang mereka hadapi itu bener-bener deh bikin penasaran sekaligus asik dibaca >_< ditambah para demigod yang mendapat kekuatan baru yang wow. Ni buku juga banyak banget kejutan dari yang bikin lega/ seneng sampe yang bikin teriak-teriak/ bikin nangis (lebay)  pokok nya untuk para fangirls siap-siap deh ya siapkan hati mu untuk apapun yang terjadi :p saya sih gak terlalu kaget karena gak sengaja baca spoiler pas nyari fanart nih seri.

Satu yang saya kecewain adalah pembagian sudut pandang yang menurut saya tidak merata. Memang sih sudut pandang untuk Percy dan Annabeth di prioritaskan saya gak masalah dengan itu, cuman kenapa gitu sudut pandang untuk Jason, dan Piper sedikit? terutama Piper. Memang Leo juga sedikit cuman ia mendapat banyak sudut pandang saat ia bertemu dengan seseorang (ada deh, yang jelas dari seri sebelum nya) cuman yang Jason sama Piper nya ituloh, makaning Piper mah favorit saya -_- ya moga aja di buku selanjut nya mereka bakal ditampilkan sebanyak para tokoh lain (itu juga kalau mereka kebagian sudut pandang),Ini sih cuman pendapat saya, jadi gak tau yang lain mah. Selain dari itu buku ini oke banget, apalagi ending nya gak nge gantung kayak buku kemaren, gak nge gantung cuman bikin penasaran :3 salut buat Om Rick.

Sekian ocehan saya ini